Wednesday, June 2, 2010

ARTIKEL DUNIA KERJA - Pemimpin sebagai Pengambil Keputusan

Salah satu tugas terpenting seorang pemimpin adalah untuk menentukan yang terbaik bagi organisasi dan para anggotanya. Namun dalam mengambil keputusan, terkadang pemimpin pun menghadapi dilema dan seolah berada di persimpangan jalan. Apalagi jika pilihan yang ada membuat Anda harus mengorbankan kepentingan orang lain atau memberikan resiko yang akan merugikan tim. Namun kadangkala keputusan sulit harus diambil demi terwujudnya cita-cita bersama. Adakalanya pemimpin ternyata mengambil keputusan yang salah dan merugikan organisasi. Tetapi percayalah melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan masih lebih baik dibandingkan tidak melakukan tindakan apapun sama sekali.

Kecepatan dan ketepatan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan lazimnya menjadi tolak ukur kompetensi dan kredibilitas yang dimilikinya. Jika pemimpin lamban dan ragu-ragu dalam bertindak, anak buah akan melihat Anda sebagai orang yang indecisive, takut, dan tidak tegas sehingga membuat mereka mempertanyakan kemampuan Anda bahkan kehilangan kepercayaan terhadap Anda.

Terbiasa cepat dalam pengambilan keputusan memang bukan pekerjaan mudah, butuh rasio yang jernih dan intuisi yang tajam agar bisa menghasilkan keputusan yang tepat. Namun bukan berarti kemampuan tersebut tidak bisa diasah dan dipertajam. Berikut ini adalah beberapa cara-cara yang dapat dilakukan agar menjadi seorang pembuat keputusan yang baik:

1.Taklukkan rasa takut berbuat kesalahan.
Rasa takut merupakan penghambat dan musuh bagi keberhasilan. Takut untuk membuat keputusan hingga merugikan organisasi merupakan salah satu penyebab untuk menunda bahkan memilih untuk tidak memutuskan sama sekali. Malah kalau bisa, ia akan melemparkan tanggung jawab ini kepada orang lain. Singkirkan rasa takut Anda dengan selalu mengingat bahwa setiap proses dalam mengambil keputusan adalah langkah yang akan membantu mendewasakan karakter dan mengasah intuisi. Ingatlah bahwa takut dapat membuat Anda kehilangan kesempatan.


2.Asah kemampuan problem-solving Anda.
Keputusan yang salah tidak selamanya terjadi akibat salah memilih atau bad choice. Kesalahan umum yang dilakukan justru berawal dari ketidaktelitian sang pemimpin dalam mengidentifikasi masalah yang terjadi. Jika masalahnya saja sudah tidak benar, maka solusinya dipastikan tidak akan tepat sasaran. Oleh karena itu, usahakan Anda mengetahui secara detil permasalahan yang terjadi, kumpulkan informasi dan data lengkap, dan berorientasilah pada solusi.


3.Tetapkan deadline.
Dibutuhkan waktu untuk mengidentifikasi masalah memutuskan. Banyak faktor yang mempengaruhi proses ini. Namun, jika Anda pemimpin yang memerlukan banyak pertimbangan, bahkan cenderung indecisive, maka buatlah deadline bagi diri sendiri agar tidak berlama-lama berada pada fase analisis. Jangan sampai waktu Anda terbuang sia-sia jika saat Anda memutuskan sesuatu yang sudah terlambat.


4.Back-up keputusan Anda dengan data dan dukungan dari co-worker.
Saat mengumumkan keputusan pastikan Anda berpegang pada informasi dan data yang akurat. INilah yang akan membantu Anda saat ada argumentasi. Libatkan juga pihak lain dalam proses pengambilan keputusan Anda agar dapat masukan dan saran. Dengan cara ini Anda secara otomatis mengundang mereka untuk berkomitmen.


5.Apapun hasilnya, be firm with your decision.
Meralat atau menarik kembali keputusan yang baru saja Anda keluarkan karena desakan pihak yang merasa dirugikan atau keragu-raguan dari dalam diri hanya akan membuat Anda kelihatan plin-plan dan tidak tegas. Oleh karena itu pikirkan kembali berbagai reaksi yang mungkin ditunjukkan oleh anggota tim Anda atau rekan kerja. Jangan lupa untuk memantau pelaksanaan keputusan itu sebagai bagian dari tanggung jawab sang pengambil keputusan. Jangan lupakan monitor untuk memastikan hasilnya sesuai harapan. Jangan ragu melakukan penyesuaian jika memang diperlukan.

untuk membaca artikel dunia kerja lainnya silahkan klik di sini.

No comments:

Post a Comment